Lihat senyumannya saja
sudah menggetarkan
apa lagi mendengar suaranya
kelu sekejap kata-kata tersimpan
Belum lagi temunya
bisakah lelap lena
andai tubir mata hadirnya meniti
mimpi menyelinap hadirkan resahnya
Itukah rasa-rasa
pabila dua hati telah menyatu
jarak membina semua menjadi angan
Jika takdir temukan
apakah mungkin semuanya
cuma kau dan dia yang tau waktu itu
JaWanis
261115-10:10pm
Nukilan jiwa
>>>
JIKA ITU AKHIRNYA
Antara sejumlah kata-kata
yang kau susun
menjadi rasa-rasa yang nyilu di hati ini
adalah menidakkan hadirku
sedang kau adalah singgahanku
saat diri ini rapuh asa
yang ku maknakan bintang hatiku
Entahlah
apa yang membuat semuanya
berantakan begitu
hingga riangnya tertuang pilu
sedang aku
masih menginginkan detik itu
biarpun seperti jauh itu sudah terlihat
Maafkan aku
andai salah selalu aku di matamu
berlalu itu pilihanmu bukan aku
aku pasrah jika memang itu akhirnya
JaWanis
261115-11:41pm
Nukilan Jiwa
>>>
KU MOHON
Lukislah semahumu
pada kanvas kita larik-larik indah
saat diamku seketika
Aku seperti selalunya
akan hadir ikut waktuku
yang tidak bisa kau susun aturkan
Jangan pernah terlambat
biarpun kadang garis-garis sayu terlihat
oleh jauhnya kita
JaWanis
261115-11:08pm
Nukilan jiwa
>>>
PERLUKAH LAGI
Hey, kamu itu
perlukah aku cantumkan retak
yang kau kirimkan
pada memori indah kita
Perlukah lagi aku
menyapu linang air mata
yang acapkalinya kau ukirkan di tubir mataku
Perlukah lagi aku
aku dan kau mencantum kembali
pena-pena yang berantakan
oleh ulahmu sendiri
Ku kira
cukup sampai di sini
tidak ada esok dan seterusnya
lagi untukmu
menarah kebal jiwaku
menjadi semakin rapuh
menoreh carik hatiku
yang sememangnya terluka
sudah cukup aku merasakan semua warnanya
Perlukah lagi ..?
ku berharap fikirlah kamu itu
JaWanis
281115-9:15pm
Nukilan jiwa
No comments:
Post a Comment