~Tinta rindu tak pernah selesai~
Saat desir angin menyapa pipi
dalam rasanya sendiri
rindu itu pasti sampai
buat yang terkasih
Percayalah
dua jiwa yang menyatu rasa
akan bisa berbicara dalam warnanya sendiri
biarpun jarak seluas lautan
Kerna
Tinta rindu tak pernah selesai
selagi kasih sayang
mewarnai riang hari-harimu
JaWanis
JB 231215-2:36pm
>>>
Temu kita hanya untuk melepaskan sarak rindu yang
tiada habisnya di kotak fikir...
>>>
TITIPAN BUATMU
Jauh tak pernah pergi
Dekat tidak mengikat diri
Sepiku menyimpan pilu di hati
Agar hadirku kembali nanti
Bisa mewarnai riang yang pergi
Jangan pernah lelah menanti
Sebagaimana nantikan hadirmu kembali
Sepasang mata bening
Pernah kau tatap masih yang dulu
Begitulah yang ku harap darimu
Masih ranum rindu dalamnya
JaWanis
Senibong, Johor Bahru
20 Disember 2015
>>>
salam selaut kasih
seberkas bingkisan
selarik ucapan
hadir sahabat sudah pasti di alu-alukan
bukan darjat jadi bedaan
melainkan ukwah yang terjalin dieratkan
JaWanis
231215-8:39pm
>>>
PADA SENJA KU BISIKAN
Pada senja ku bisikan
mana perginya kamu yang selalu di sisi
sedang tengkar tak pernah menyertai
tetes rembas tanggis tak bisa ku tahan pecah bederai
akhirnya empangan
rinainya mulai mencumbui pipi
tak bisa ku rentikan alirnya
Pada senja ku bisikan
di mana
akan ku mulai menjejak adamu
aku buntu
ya, ternyata aku buntu
oleh pergimu tanpa sebaris pesan
ke mana
Pada senja ku bisikan
andai kelu lidahmu untuk menyatakan
kau tak bisa mencintai aku lagi
aku pasrah , tapi bukan
dengan cara pergi yang seperti ini
tak terucap piluku yang menusuk kalbu
mengoyak dinding riangku menjadi sendu
Pada senja ku bisikan
rindu yang pergi mulai menghujam rasa
mengocak kalbu mengerayut hati
entah bila perginya
teganya kamu akan aku
Inikah rasa
yang pernah kau diamkan
saat ku bertanya
apa yang akan kau tinggalkan untukku
dulu
Pada senja ku bisikan
untuk sekian kalinya aku pasrah
Jika itu pilihanmu tak ku ungkit lagi
aku belajar memahami
tak semua cinta yang hadir
harus di miliki
Biarlah
pada senja ku terus berbisik
andai usikannya akan lebih mendamaikan
kerana
aku dan kau kini asing
JaWanis
Senibong, Johor Bahru
23 Disember 2015-8:23pm
Nukilan jiwa
No comments:
Post a Comment