Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
Rabu, 10 Februari 16

Diriku memulai sesuatu jalan kehidupan yang merubah diri dari sendiri menjadi berpasangan. Dan hati yang tidak lagi mencari ketinggian dunia, akan selalu terisi limpahan kasih sayang. Menebarkan kasih bukan lagi hal yang sulit, kerana kasih mengalir tanpa penerapan unsur-unsur ilmu. Kerana jiwa telah siap diisi kembali dengan kebaikan dan keindahan dunia, yang pasti indah dalam kebenaran-Nya. Ini semua yang akan membuat kita kaya akan kasih dan cinta untuk bekal hidup kini dan esok.

- Ibnu Amar

>>>

Let's make this life..
A better life to live..
Stop to hate..
Learn to forgive..

- Kayu Lastik

>>>

Berakit ke langit..
Ungkapan yang payah untuk di mengerti kan..
Perlahan susuli walau getir sekali..

- Nuraziyah

>>>

Berakit kelangit..
Aku tetap setia di sini..
Bagai kan laut dan pantai..
Umpama langit dan bumi..
Ibarat debu dan angin..
Begitu lah aku..
Menanti puisi indah kalian

- Nuraziyah

>>>

Bgtu jg diriku..
X jemu memerhati..
Trkdg ku hnya membaca..
Trkdg aku ingin mnulis..
Wlu x seindah nama kalian..
Aku ttp brsama berakit ke langit..
Agar dpt ku melastik ke bintang..

- Kayu Lastik

>>>

Kita serupa ..
Jiwa halus yang penuh emosi..
Ya..jawapan indah dari sahabat

- Nuraziyah

>>>

Sujud ku tetap pada yang Esa..
Puisi hanya luahan emosi..
Agar hilang resah ..pergi sunyi..
Bersama sahabat sahabat..
Berakit kelangit..
Tiada salah andai niat nya..
Kerna Allah

- Nuraziyah

>>>

Paluan mara telah dibunyikan
Senyap radio bagi menjaga kerahsiaan
Tinggalkan keluarga dan taulan
Negara tercinta terjaga kedaulatan

Yang tinggal di sini hanya sebilangan kecil
Biarpun kerdil tapi otak ligat macam kancil
Biar mandi peluh jangan mandi darah
Pantang undur mara kami gagah

- Ibnu Amar

>>>

Kemana seri nya..
Di mana pergi nya...
Berakit kelangit...hilang seri

- Nuraziyah

>>>

Di bilang resah
Saat mentari mendung tiada seri
Pun angin tak henti menyapa
Mencuit resah yang membuak datang
Tatkala kau senyum dan memandang
Seraya jemariku kau pegang
Sedetik itu... semuanya hilang
Bagai angin berlalu
Membawa sekali resahku

- Yan Ismail

>>>

Katanya...

Selamat tinggal hati
Tak bisa aku membawa kau sekali
Selamat tinggal Terkasih
Aku mohon undur diri
Ringkasnya kata kata ..pada sesuatu yang tega
Tidakkah dia tahu
Hatiku luluh saat itu
Hancur dan sakit
Namun aku tetap bangkit
Sepayah usaha berakit ke langit

- Yan Ismail

>>>

Salam indah
Selamat petang buat semua
Moga dalam kejauhan maya
Kita bisa bersaudara
Menitip salam menyapa khabar
Berbalas senyum
Bertikah bahasa
Aku disini dan kau disana
Bicara kaku kita penyambung rasa
Pun dalam sunyi
Penaku menari
Melakar kata tanda menyapa
Apa khabar semua

- Yan Ismail

>>>

Bagai hanya dalam mimpi kau datang
Tubuhku kau sentuh dan kau pegang
Dan kau lafas sayang
Dan kemudian kau hilang

- Yan Ismail

>>>

Katanya

Hanya hati
Ia bisa diubati
Ia bisa dibeda kembali
Namun..
Dia tidak tahu
Apa pun bisa ...
Namun tak akan sama semula
Tak kembali asalnya

- Yan Ismail

>>>

Mentari pun semakin ingin pergi meninggal dingin nya tadi..

- Nuraziyah

>>>

Dan puisi itu pun hilang ....
Bila kau mulai bertandang
Kerna tatkala kau bercerita
Aku menjadi leka
Menatap bibirmu berbicara
Tiada yang lebih indah
Hanya hayal dalam suasana
Penuh persona
Uhmm

- Yan Ismail

>>>

Bila ku mula meniti katamu..
Minda ku kelu xda daya..
Jiwa ku trpesona..
Hgga aku hilang kata utk meningkah..
Hebatnya kalian..
Mngatur puisi kisahkn kehidupan..

- Kayu Lastik

_______________________________
Sumber ( BERAKIT KE LANGIT )

No comments:

Post a Comment