Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
Khamis, 11 Februari 2016

Dari DiGi ke DiGi dia menelefonmu
Menghantar pesanan lewat aplikasi WhatsApp
Berbual secara video di aplikasi imo
Mengharap damba
Menghitung waktu ketemu
Antara dua hati
Alata dan kamu Eri si Gosei Pink

- Ibnu

>>>

X ku pinta meja Bulat..
Atau secawan kopi sbg hidangan..
Jauh sekali status yg brhormat..
Ku hnya inginkn keindahan..
Aturkata yg mmbentuk puisi..
Namun sapa la aku..
X layak rasanya brsuara..
Hnya mmbaca dn bljr mnulis..

- Kayu Lastik

>>>

Sekali sekala perlu memandang langit
Agar tahu dimana guruh itukan bingit;
Sekali sekala perlu berjalan menyongsang arah
Agar tahu dimana katanya sesatnya parah.

Tapi kita acapkali lupa
Yang gerak itu adalah Dia;
Penggerak hidupnya kita.

- Dhamah

<<<

Maaf..
Mgkin bicara ku trlalu kasar..
Mnilai tulisan yg penuh makna..
Mgkin aku sdah buta dgn indahnya puisi..
Namun skur pd Dia..
Kerna Dia berikn ku mnikmati indahnya kata..
X pernah ku lupa..
Maaf skali lg..

- Kayu Lastik

>>>

Hilang
Seperti angin senja
Seperti dedaum yang terbang melata
Akan singgah dimana mana
Pun aku memilih
Ruang legarku sendiri
Diam dan tersembunyi
Membawa diri
Tanpa kau sedari
Dan tertinggal hanya ruang sepi

- Yan Ismail

>>>

Sembunyikan perasaanmu
Diamkan diri sekadar waktu
Usah resah usah ragu
Biarlah keluhan berlalu...
Tiada apa yang mampu kita lakukan...
Andai hati penuh dengan persoalan...
Kerna..hanya padaNYA terletak setiap jawapan
Yaa..Allah!!!
Berikan aku kekuatan untuk tempuh hari hariku
Tanpa rasa bosan

- Yan Ismail

<<<

Sab Rindunya
Menggamit sebuah cinta
Pada rasa yang tak tertahan dalam
Rindunya
Sentiasa subuh mekar
Walau mentari yang awal meninggi dan kini mulai tenggelam
Rindunya
Sentiasa ada
Walau aku tak bisa melihat
Namun aku bisa merasa

- Yan Ismail

>>>

Berhenti
Pandanglah kearahku
Diam..
Dekatlah padaku
Hampirkan asa kita
Biar aku balut dimana luka
Biar aku sentuh dimana kecewa
Biar aku sedut pahit mu
Asal saja kau dekat padaku
Kan tega aku menantangmu
Kerna
Kaulah kekasih ku

- Yan Ismail

>>>

Rindunya
Menggamit sebuah cinta
Pada rasa yang tak tertahan dalam
Rindunya
Sentiasa subuh mekar
Walau mentari yang awal meninggi dan kini mulai tenggelam
Rindunya
Sentiasa ada
Walau aku tak bisa melihat
Namun aku bisa merasa

- Yan Ismail

>>>

Puisi dia kelihatan sinis
Tawar habis
Hilang senyum manis

Puisi dia lantang
Memecah suara-suara sumbang
Entah apa yang diperjuang

Puisi dia tak panjang tak pendek
Mengundang komen si akal cetek
Tak apalah, janji ada komen buat si cantik

- Ibnu Amar

>>>

Aku hanya penulis langgar
Hadir tanpa kau sedar
Saat kau diam aku gegar
Saat kau ketawa
Aku melihat dan tersenyum bahagia
Siapa aku
Usah kau tanya
Tidak aku membawa luka
Hanya ingin membalutnya
Moga saja kau selesa

- Yan Ismail

>>>

Tuan
Sekarang letaklah syaratmu
Yang bagaimana pun
Akan aku cuba mengikutnya
Biar payah ..biar kalah
Asal saja kau tetap ada
Kerna siapalah aku
Andai tanpa kau diruang itu
Ruang rindu

- Yan Ismail

>>>

Aku bukan pemuisi
Aku hanya pencinta aksara
Merangkai diksi dalam fiksi
Merungkai metafora yang terkadang melankolia

- Ibnu Amar

>>>

Bergitulaah
Saat berlari
Disuruh perlahan
Saat berjalan
Disuruh berhenti
Saat menyusur
Disuruh bangun
Pun ....
Aku akur
Kerna hadirku bukan mengukur
Hanya singgah leluhur
Pada kata persahabatan
Yang aku hulur

Moga ia sentiasa subur

- Yan Ismail

>>>

pertemuan yg pertama mengalirkan sebuah cerita...
ku tak tau apa yg berlaku...
mungkin dia jemu padaku....

- Farid

>>>

meski ku rapuh dalam langkah kadang setia kepadamu

- Farid

>>>

haruskah menerus lagi pejalanan yang tak pasti

- Farid

>>>

Kita kenal hnya mlalui tinta..
Xkn mgkin brsua wajah..
Di sini kita brmula..
Biarlh x brnoktah..
Hnya aku..kau..dia..
Dn kita..
Memahami rasa sdiri..

- Kayu Lastik

>>>

Barangkali ada puasa yang sangat dianjurkan dan seharusnya kita lakukan selain puasa sunat lain iaitu puasa dari gadget dan aplikasi media sosial. Ditulis dalam rangka mengenang semua aplikasi media sosial yang telah dinyahpasang dan tidak lagi terjamah kecuali facebook. Bisa jadi puasa gadget dan aplikasi media sosial ini lebih berat daripada puasa Daud a.s yang sehari puasa sehari berbuka. Memang mungkin harus dibiasakan walau berat dirasa.

- Ibnu Amar

>>>

Puisi buat bakal Zaujahku #ZGpPermai

Telah aku tetapkan pilihan
Buat bakal Zaujahku
Bukan untuk aku kesali
Malah aku berpuashati terhadapnya

Dalam doa malam
Kau menjelma denyut-denyut jantungku
Yang dengan sabar bertahan
Terhadap rasa sakit rindu yang entah batasnya
Yang setia mengukir rahsia-rahsia cinta
Yang tak putus-putusnya berima bagi hidupku
Aku mencintaimu hingga tumbuh sebuah rindu
Itu sebabnya, aku tak pernah usai merapal doa untukmu

Padamu selalu ada kerinduan
Yang menyisa pada sepenggal senja
Dan aku mulai gelisah
Tersebab tak ingin malam cepat menyapa
Padamu selalu ada khayalan
Di saat aku meraba bayangmu
Hingga aku kehilangan dalam bayangan sendiri
Sebelum dapat memelukmu

Padamu selalu ada cerita
Ketika jemari saling bertaut dan hati saling menyanjung
Tiada jarak antara kita hanya saja tak ada kata-kata
Yang merayap di antara sela lenguh nafas kita yang bercumbu
Membaur dan memekati udara yang menyelubungi keinginan kita yang sungguh

- Ibnu Amar

>>>

Seuntai kata terucap dari jiwa...
Seulas senyum memberi pes0na...
Ku alun nada tapi tak bersuara...
Hanya lewat tulisan ini ku torehkan....

- Farid

>>>

seringkali...

Seiring waktu berjalan
aku tidak tahu arah tujuan;
Adakala tersasar panah
mungkin lupa tanah yang dilangkah.

Siang yang mendung masih belum hitam
tidak kelihatan akan buta kelam;
Namun ombak kian menunjuk garang
mungkin samudera tengah suka riang.

Seringkali pabila malam mencuit dan bertanya
Apakah akan jelma semula?
Dan seringkali itu
aku mencari arah tuju.

- Dhamah

>>>

Syahdan Berkatalah pujangga

“kalau pedang melukai tubuh masih ada harapan untuk sembuh. Kalau lisan melukai hati, kemana obat hendak dicari”.

- Ibnu Amar

>>>

Ku mencari damai di hati disini..
Jiwa yang halus penuh emosi..

- Nuraziyah

<<<

Andai aku kecundang..
Doa kalian ku pinta..

- Nuraziyah

>>>

Senja kelabu.. bergelayutan mega di dada langit.. menitiskan mutiara jernih.. kebasahan otu pasti.. pulang kerja jalan kaki..

- Ibnu

>>>

Seperti hitam dan putih yang tidak pernah berjalan seiring dan sewarna, pelangi dan saat petang senja menjingga pun seolah tak pernah berpapasan datang dalam waktu dan tempat yang di nantikan....

Begitu juga malam dan siang seperti dua alam yang kudratnya sangat tidak mungkin terjadi dan bertemu dalam satu waktu....

Tentang cerita kau dan aku hanya seperti benang layangan layang yang menunggu terbang saat langit membiru menyapa awan putih dan angin, hari-hari ku tuliskan cerita tentang para penerbang layang layang dan pengenjar layang layang seperti ceritamu saat bermimpi terbang dan bebas di ketinggian tanpa batas. Ku hanya akan menikmatimu sebagai pendongen rindu yang menceritakan sebait dua bait tentang kau dan aku di tempat yang berbeda.

Dibatas rindu dan persahabatan semua datang terdengar indah dalam satu kalimat yang kau bisikan dalam saja sajak yang memberontak duniamu sejenak membaca puisi puisi belasan waktk yang ku urai dalam kenangan lembaran tinta dan kertas saat kali pertama melihat senyum dan tatapan kedua matamu....

- Ibnu Amar

>>>

bila senja datang aku selalu memandang,,
menulis puisi tentangmu dengan bias bias cerita...
bertinta rasa berkuaskan jiwa...
menjadikan langit sebagai kamfasnya,,
angin bertiup dengan sayu menyapa raga,,
rumput rumput bergoyang bergerak penuh tanya,,
burung burung pun berkicau dalam teriakannya...

- Farid

>>>

Dunia ini sepi
Jika hati mu sepi
Walaupun engkau berada
Di tengah pesta dunia...

Dunia ini resah
Jika hati mu resah
Walaupun indah
Kau pasti terasa gundah...

Suka dan duka
Bermain didalam diri
Mencorakkan hidup ini
Menulis puisi...

Jatuh cinta
Jatuh hati
Putus cinta
Jiwa resah mengenangkan
Hidup ini...

Mencari hati mulia
Bagai mencari harta
Bila bersua rasanya
Lengkap segala...

- Farid

>>>

Hidup tak ceria walau ada astro ceria.. tak berwarna tanpa astro warna.. hakikatnya macam-macam ada tapi di mana.. sendaloka dalam hitam kopi dan roti gardenia.. oh lupa pula, bukankah roti gardenia sungguh enak dimakan begitu saja..

- Ibnu Amar

>>>

Kau adalah sahabatku
Suka dan duka
Bercanda bersama
Waktumu selalu ada untuk semua....

Setiap detik menjadi bererti...
Menyapaku dengan perhatianmu
Dengan puisi puisimu...
Dengan harapan kau beri semangat...

Teman berangkit ke langit
Benarkah ini puisi
Bila ada cerita
Mengharapmu setiap detik yg kau ada...

Aku tak sanggup membaca...
Di antara cinta dan persahabatan
Ku ingin semuanya ada...
Kau tetap temanku tapi jarang selalu mesra untukku..

- Farid

>>>

Kau jelmakan satu satunya yang masih setia...
inginku usap jemarinya yang tekun menganyam 'aksara'
menyulam mutiara bahasa membidang renda jiwa...
biar di kejauhan terhidu kewangian budinya...
serasakan kehadiranya nyata di hadapan mata...
Namun ini semua jelma jelmaan bicara canda...
antara ulitan sepi seorang pengembara senja...
bersenandong sendiri di sahara maya...

- Farid

_______________________________
Sumber ( BERAKIT KE LANGIT )

No comments:

Post a Comment