Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
Isnin,1 Februari 2016

Kepingan hati yg terluka..
Memendam rasa menuai lara..
Menanam cinta berbuah luka..
Ini, tidak disengaja..

Knapa baru skarang...
Knapa dari dlu kw tak trus terang
Kau hanya jadikan aku bintang...
Dalam mimpi sderhanamu diatas ilalang..

Kau pendam...
Kau diam..
Kau terjerembam..
Kini kau perih dan temaram..

Setelah aku berdua..
Tangismu brcerita..
Bahwa kau suka, bahwa kau cinta..
Terlambat bagimu berkata..

Biarlah luka kau rasa..
Biarlah perih kau terima..
Jngan slahkan lukamu atasku tak disengaja...

- Farid Krx

>>>

Awan mendung menitiskan airnya
Semoga pelangi muncul lagi
Memberi bahagia pada hati sengsara
Walau hanya sedetik masa

- Az Reena

>>>

betapa syahdu suara
kau lantunkan
di saat mentari terbenam
di ufuk barat seiring
wajah kami terbasuh
air wuduk berkilauan
ke seluruh tubuh...

kami sembah sujud
di hadapanMu
kami mengingatMu selalu
terlupakan tidak sepanjang
hayat kami. kami mengingat
tugas kami solat magrib
terpanggil dengan suara
azan menderu...

menggugah perasaan kami
sepertinya kami bertemu
dengan Tuhan kami...

ya,Allah ampunilah
ampunilah segala dosa kami
terimalah segala amalan kami
jauhkanlah siksaan kubur
bagi kami bila kami tertanam
di hamparan lumpur tanah diam...
Aminn ya robbal alamin...

- Farid Krx

>>>

Sebutir pasir yang tersisir, apakah ia akan terlihat? Ia bukan seperti malam bersama bulan.

- Dhamah

>>>

Guzarish

Hari demi hari berlalu
Jarak di antara kita semakin dekat

Semisal aku yang tiba-tiba lupa
Bahawa aku sedang sesak dalam menahan debar
Mendekap mawar yang keluar dari matamu

Dan waktu kembali berlari
Bersama kenangan
Sebagai putaran hidup dan doa sebagai penghubung
Kudapati namamu terlukis sebagai cahaya di ufuk timur

- Ibnu Amar

>>>

saat bibir ini lelah untuk bekata
saat ini pula mulut ini diam tanpa kata..
saat bibir ini keluh untuk berbicara
saat ini pula ku harus diam
kerana semua tak bisa di terima..

buat apa aku berbicara
bila kau tak bisa membaca
buat apa puisi ini menyapa
bila kau tak peduli dan hanya diam tanpa kata...

selama ini aku menyapamu
itu kerana aku hargai sama kamu
selama ini aku selalu berkata baik padamu...
itu kerana aku ingin mengerti kamu...

selama ini aku selalu memuisi untukmu
itu kerana aku menghargaimu dengan tulus...
selama ini aku peduli kepadamu
itu kerana aku tak mau kehilanganmu...

tapi sekarang aku lebih baik DIAM
dan tak akan pernah memperdulikanmu lagi
itu kerana aku sudah lelah
kerana semua pengertian yang tulus yang kuberikan...
tak pernah kau hargai sedikitpun...

- Farid Krx

>>>

Saat aku mendengar rintihan kalbu
terkunci segala hasrat di dadaku
ucapan apa harus kumula dahulu
segala tak kena kaku di benaku

Dari tinta setiap puisimu
telah kubaca tanpa kau tahu
dari maksud bait-bait di situ
semahunya dan sesungguhnya
aku mengerti dan kufahami semua itu

Hanya dikau saja yang masih merasa sangsi
dan harus apa lagi untuk aku meyakini
jika ragu kau letakkan bertakhta di hati
lebih baik aku diam menyendiri

Diam bermakna...
bukan aku tak menghargai
dan..
diam bermakna...
bukan juga aku menghindarkan diri
diam lebih aku untuk tidak menyakiti
diam juga aku untuk tidak di sakiti

Tahukah dikau andai hatiku mula bersuara
segala rasa akan kuluahkan dengan nyata
Biarlah masa menentukan segalanya
segala berkemungkinan
kurelakan jiwa
untuk hadapi semuanya...

- Effalina Radzi

( BERAKIT KE LANGIT )

No comments:

Post a Comment