Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
Bagaimana harus ku mulakan
menulis nota cinta padamu
sedang aku tak pernah berkasih
dan tak mengerti bicara hati
pada siapa harus ku bertanya
bila jawabnya ku sendiri tak pasti
mengapa harus terjadi
bila segalanya mungkin
dan aku sendiri tak mampu berpaling
andai tali cinta mengikat kita
antara nyata dan tiada
dan kau pun bertanya
sebesar mana cinta ku
dan aku pun tak mampu bersuara
pada kelu kata kata
makin menghindar makin kau hampiri
makin ku berlari makin jauh kau mengejar
duhai kekasih ku
andai ini suratan takdir
dapatkah mekar dijambangan subur selalu
dan katamu biarkan ia layu sendiri.
kerna hidup ini juga hanyalah mimpi

>>>

Di saat romantis cintamu mengibarkan sayap rindu
bersemi wada'ah di balik kerudung kasih dipadu
gemersiknya bisikan suara yang mendekati aku
dengan mengukir senyuman di bibir mulusmu
mengusik kalbu rindu yang membuncah
pesona cinta terindah bertemaram kemilau lantera
meronai teja kasih dengan warna gemilangmu
bersulam rindu di pelupuk alis mata menatapku
dengan lirik alunan syahdu, terpakuku di situ jua
bila pepohonan cinta kini dalam dambaan
helaian demi helaian bibit cinta kubaca warkahmu
terusik hijab rindu kala hangatnya percintaan ini
menyelubungi aksara kasmaran lukisan hati lagi
tidak terlerai dirasa panahan kerinduan diintai
lalu kutitipkan lembaran kasih menemanimu

>>>

di senja yang damai, kuluahkan pada harapan untuk tetap bersamaku, kalaupun ingin pergi tak apa..jangan jauh-jauh dan cepat-cepatlah kembali. Sebuah harapan yg ku peluk erat..moga tidak hilang selamanya..

>>>

ku angankan
seorang isteri yang lembut jari jemarinya..
agar bisa menyapu peluh di dahiku..

seorang isteri yang berwajah ceria..
agar bisa menghiasi gerbang mimpi-mimpiku..

seorang isteri yang tertib tutur katanya..
agar bisa meredakan rasa gundahku

aku mengangankan seorang isteri
sebagai teman sepanjang kehidupan di sini dan di sana,,

aku impikan kita setia..
membina istana dengan peluh dan air mata
memang ranjau dan duri terlalu bisa di kaki kita..

aku berjanji
akan menyalut tubuhmu
dengan kerongsang dan berlian
walau hanya dalam mimpi

Nukilan AQue SaMe

No comments:

Post a Comment