Petang berlalu dengan redup panjang
Kumulus pecah
Pepohon terdiam
>>>
Setulus cinta diawal pertemuan.
Setulus cinta diawal pertemuan
Ketika lelap kaudiciptakan
Dari rusuk kaudijadikan
Allah berkehendakkan
Maka terlahirlah engkau pendamping insan yang
bernama lelaki
Bait-bait kesepian terungkai
Dalam hati yang penuh mengharap
Saling melengkapi dan mencukupi
Cinta yang hadir dari syurga
Pun begitu diuji onar iblis durjana
Berpaksikan iman yang teguh
Patahlah dugaan berserakanlah cubaan
Tak mungkin robek kasih tautan syurga
Cinta bersulam keimanan
Aku untukmu dan engkau untukku
>>>
Berakit ke langit
Hilang kepercayaan
Tidak jelas dan tidak didukung bukti
Tidak mahu dan tidak perlu
Mata yang penuh rasa ingin tahu
Menyusuri landskap metafora kehidupan
Dalam bait-bait pimpinan
Biar manat marhaen menentukan
Akur menyatu
@@
tanpa plot sensasi
dan gandingan serasi
kita sememangnya kita
ada kata bertebaran membentuk cerita
aksara dari antologi catatan hari
maka aku bahagia tatkala...
ingat wajah teduhmu
senyum sarat makna
atau tatapan penuh cintamu itu
kamu kemana dan rentetan tanya
yang berbaris rapi ingin memelukmu
Nukilan Ibnu Amar
No comments:
Post a Comment