~MASIH JUA DIRIMU YANG KU RINDU
Mengapa
meninggalkan ruang yang menerbangkan tebaran rindu
kita
ruang yang memenuhi riang kita
ruang yang menemukan kasih kita
ruang yang menyatukan cinta kita
sedang disitulah kenangan
Percayalah
masih dirimu
selalu dan selalu ada dirimu
dirimu teruntuk buatku
cuma lagi diuji oleh jauhnya kita
bisakah rindu berbagi ceritera andai jarak adalah
alasannya
Damaikan sarat rindu kita bersamaNYA
ku berharap itu
usah difikir memikir
hingga ributnya
membuat benak rasamu bercelaru
aku pasti apa rasamu
semakin sepi mendekati
akan semakin berat rindu meniti
begitu juga diri ini
Indah sepi
akan temui riangnya
JaWanis
Senibong, Johor Bahru
31 Disember 2015
Nukilan jiwa
>>>
MENDAMAI RASA PAGI 16
Pagi kembali
Suria mengintai lawang
Alhamdulillah
Hujan membasah
Rintiknya menyamankan
Damainya rasa
Berpayung kita
Anjung rezeki nanti
Setia raga
Musim berganti
Bagaikan malam siang
Azam ditanam
JW senibong JB
010116-10:53am
>>>
~Terima kasih buatmu
Terima kasih
untuk sekiankalinya
ku ucapkan pernah menyinggahi
warna kanvasku
Terima Kasih
adamu seketika
mengajarkan aku banyak warna
yang kadang aku sendiri tidak menyangka
inikah yang kamu siapkan untukku
Terima kasih
mengajar aku sabar untuk waktu
ketidak pedulianmu kerna lena dengan santaiku
Terima kasih
mengajar aku mengelap titis kesedihan
dari laku-lakumu yang leka
hingga mengoyakkan dinding hati
Terima Kasih
mengajar aku tegar dan tawakal
bagai karang di lautan
dihempas ombak dan badai
tetap teguh menjalani
Terima kasih buatmu
JaWanis
Senibong, Johor Bahru
02 Januari 2016-9:21am
Nukilan jiwa
>>>
~SEMUA TELAH BERLALU
Pergiku
untuk kali ini
mungkinkah
akan kembali
Tanya hatimu
untuk apa adaku
andai bagai melukut tepian gantang
Ada umpama angin
tiada desirnya terus sepi
ada tidak membuatmu bahagia
pergi tidak membuatmu derita
Biarlah
Semua telah berlalu
usah diungkit andai lukisan ini takdirnya
berbahagi sudah cukup
tidak akan mengurangi adanya
dengan pergiku
JaWanis
Senibong, Johor Bahru
02 Januari 2016 -9:08am
Nukilan jiwa
>>>
~CUKUP DI SINI SINGGAH
Bagai hilang rentak
awal yang membuah retak
tidak lagi berkocak
entah silap entah tidak
tiada tanda dinampak
Bukan kehendak
jangan dipaksa pergiku menapak
berlalu ku diam, usah hendak dijejak
lupakan semua ku mintak
Cukup rasanya sesak
usah ditambahkan lagi sarak
tak pernah ku terfikir impak
namun semua jelas mencorak
Biarlah
berlalu ku tabah
pergiku jangan ditegah
mungkin cukup di sini aku singgah
usah sesal mengisi ruang sanggah
JaWanis
JB/020116-12:46am
Nukilan jiwa
No comments:
Post a Comment