Hati tak senang
Terfikir cara-cara ingin menyampaikan rindu
Kamu sudah tau, pasti
Ketika aku menulis di sini
Itu petanda aku tak bisa lagi menahan diri dari
menyapamu
Sungguh aku tak bisa memendam rindu ini lebih lama
Kelamaan ia menjadi rindu dendam yang membawa
hingga demam
Lalu nyatanya ia kebah saat tiba padamu utuh
Terkadang aku berharap
Semua yang kutulis di halaman ini punya aura
Keberhasilan tulisan seiring nafas dihela
Bukan nafas pujangga, tapinya dari seorang pencinta
Biar ia dapat menusuk ke kalbumu
Sebab mengetahui ada orang yang merindukanmu,
selalu
Seketika aku merasakan kesenduan yang menghentam
hati
Juga meremukkan debar di dada kiri
Rindu barangkali
>>>
Sejenak selepas tengahari
Aku memikirkannya, dambaan hati
Ditemani kicau burung di atas tali
Yang semakin riang saat mendung hilang
Dan hawa hangat yang menyusup dari sela tingkap
Menerpa diri memercikkan keringat
Terbayang, terdiam pun
Kau tetap terlihat menawan
Apa lagi tersenyum atau tertawa
Aku siap menceritakanmu kepada dunia
Kudeklarasikan sebagai cinta yang ingin kumiliki hingga
hujung nyawa
Dan aku kini menjadi lebih dari seorang pencinta
Lebih dari seorang pendengar
Lebih dari seorang kekasih dan seorang teman
Ohhh, apapun demikian.. aku selalu ada untukmu
>>>
Malam ini
Ingin ku pinjam nyenyakmu
Dalam wangi hujan yang melepasi waktu
Di kala jejarum jam bertemu cumbu
Di kala riuh rintiknya menggemuruh menyerbu bumi
Meliuk tarian nestapa jiwa penghias sukma
mengundang bimbang
Miris hati pada rasa suka yang menyapa pandang
Untuk sekadar penyejuk pada laraku yang menusuk
hati
Nukilan Ibnu Amar
No comments:
Post a Comment