Jangan di intai-intai cuma
nanti perginya tak bisa di jejak
sudah ku ajak-ajak semua
mengapa masih malu sembunyikan larik
Mendekat kita kenal-kenalan
hulur jabat sapaan rakan taulan
Ku menanti sekian kalinya di laman
usah berlama mendiam di tepian
JaWanis
07012016
>>>
TEWASNYA RINDU
RUPANYA HANYA IGAUAN MIMPI CUMA
Tewasnya sebuah rasaku
yang tertulis
oleh perginya rindumu untukku
sepertinya ia tak pernah punya harga
dimata sebagaimana angan ku nantikan
Ia cuma bagai igauan mimpi
saat terpejam rindu mendakap hangat
nyata pergi tanpa perasaan sesal
pabila mata terbuka
Bodohkan aku?
membiar jeritkan rindu terus untukmu
sedang suara itu tak pernah kau endah
desir angin yang menyapa cupingmu
tak sedikit menggugah
Ternyata aku buta menilaimu
selamanya rindu yang menata hatimu
sebenarnya bukan milikku
Aku kecewa
ya, sungguh kecewa akan kau yang dingin
setelah harap dan ingin
rupanya cuma angan dan igauan angin
menyusup cuit kala sepimu datangkan ingin
Kini aku sadar
rindu yang tertewas
rupanya igauan mimpi cuma
JaWanis
07 Januari 2016
Nukilan jiwa
>>>
KALAU ITU MAHUMU
Tetes airmata
ku biarkan terus mengalir
sampai kau pulang mengelapnya
Aku berharap
namun entahlah
Bisakah
mendiamkan aku dalam sembunyimu
tanpa merasakan pilu yang lagi berlagu
Tegakah
membiar kasihmu ini berlalu
tanpa tahu alasan dan tujuan
Andai bisa
usah berharap pulangku lagi
pergilah
jangan toleh kembali aku
kalau benar itu mahumu
Jawanis
07 Januari 2016
Nukilan jiwa
>>>
PERCAYALAH...
Berhentilah
tataplah sekejap
temui cerita di dalamnya
jangan hilangnya
baru kamu mahu menyadari hadirnya
waktu itu
hanya berkas kenangan yang tertinggal
Percayalah
Usah memandang kekurangannya
yang membuat kamu semakin jauh meninggalkannya
akan pantasnya larik-larikmu yang tidak setaraf
dengannya
Di sini ku bisikan lewat larikku
Kamu tak akan tahu
sehingga kamu benar-benar berhenti
dan menatap masuk ke dalam huruf-huruf susunannya
Biarpun kadang tintanya biasa-biasa yang cuma basa
basi seperti picisan jalanan yang belum punya apa
kerana
lebihnya dia
tidak pernah kamu ambil peduli
oleh ketidakpercayaanmu pada lorekannya
Ya, itulah dunia
Intan dan kaca memang
terpandang berbeza
mutiara yang berlumut tak digilap manakan tahu
harganya
Resmi padi , merunduk ke bumi tiada rugi
dari menegak berjagung-jagung
jangan seperti lalang mengikut angin
biarpun hadirnya bagai melukut tepian gantang
cebisan kias lariknya
kadang menggugah rasa
JaWanis
Senibong, Johor Bahru
31 Disember 2015
>>>
JELAS BUKAN AKU...
Ke mana cinta pergi?
tidak bertanda bekasnya
.
Di suruh nanti dan tunggu
entah sampai bila?
.
Ranap harap yang digarap
bisakah berpulangnya mengilap pilu
.
Dingin malam yang ku tunggu
bisakah setia bertahan
sedang kamu yang ku nanti entah ke mana
.
Membiar tanpa alasan
bagai membunuh rasaku secara perlahan
.
Jelas
akhirnya bukan akukan..
JaWanis
07 Januari 2016
Nukilan jiwa
>>>
Cinta tak pernah jauh
hanya mendiam damaikan rasa
cukup waktu temu pasti kita bercanda
JW-070116
>>>
Cinta dan rindu
tak akan pernah mati
andai kesetiaan tetap mewarnai
>>>
Mana perginya riang kelmarin
terlupa sudahkah..
sedang kenangannya tak pernah menyusutkan rasa
JW-070116
Suka · Balasan · 20 hrs · Telah disunting
No comments:
Post a Comment