Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
siang dan malam berangan-angan
harta dan pangkat ada di tangan
di akhirat kelak sesal berpanjangan
gantikan bilangan alif ba ta
sehingga huruf habis berkata
memberi petua mengajari kita
barang yang tuli bebal dan buta

jika seseorang melihat pemandangan yang indah
pemandangan itulah yang dirasa indah 
Tuhan yang indah tidak dirasakan
dia tertipu di dalam seninya

pada waktu itu nafsunya yang hidup 
bukan rohnya yang hidup 
itulah yang dirasakan oleh ramai orang di dunia
mabuk rasa kepada kebendaan

berbuatlah ibadat malam dan siang 
supaya Nabi terlalu sayang
dengarkan hadith, Firman dan sabda Nabi akhir zaman 
dunia ini seperti pinjaman


~~~~


pada suatu hari nanti

lantas masa yang berlalu kita tinggalkan
untuk menjamah masa-masa yang akan tiba
menghadap detik waktu yang kini tinggal tak seberapa
rasa sayu kerna cinta yang dulu hilang kini baru jelma
entah kemana, hilang dek angan tinggi
hingga terlupa kita masih di sini memijak tanah berdebu

laluan masih sama kita lalui
namun masa berdetik tidak serupa
bahkan tidak sama seperti mula mengenal cinta
ketika berputik di baris sajak yang bercerita
hingga komputer riba yang memapar wajah nan sama
masih lagi bertatih dalam mencari sesuatu


dan hari pun meninggalkan bayang mentari
di taman, di jalanan.. di pinggiran

engkau.. engkau
aku.. aku
kita
berjalan ke depan tak menoleh
melangkah ke suatu titik permulaan
belum tahu di mana ia berakhir

yang indah tak lagi dirindu
yang biasa dahulu terlupakan
kini diingati
selalu bermain di mata
berlegar di fikiran


~~~~


salju di bumi sakura
sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
sejauh ini sekeping hati di bawa lari
bukankah salju yang jatuh di payungmu
sajakku dimulai
kurentangkan sejauh jangkauan
fikiranku mengejamu dalam diam
salju di bumi sakura
kembali serupa bunga dengan warna yang tak kukenali
meski apapun 
setiap ada engkau
memaujud sosok sempurna
'salju di bumi sakura

sebermula adalah kata
baru perjalanan dari kota ke kota
sejauh ini sekeping hati di bawa lari

bukankah salju yang jatuh di payungmu
sajakku dimulai
kurentangkan sejauh jangkauan
fikiranku mengejamu dalam diam

salju di bumi sakura
kembali serupa bunga dengan warna yang tak kukenali
meski apapun 
setiap ada engkau
memaujud sosok sempurna'


~~~~


Hari ini, embun masih basah di celah rumputan hijau. Mentari mendung lewat terbangun. Gigil hujan tadi malam masih terasa. Dengar cerita begitu deras membasahi. Hingga berembun puisi di hujung daun. Bermesra, bermanja selayaknya kekasih. Pagi ini. Oh pagi ini. Ada engkau di baris puisi. Ada engkau melakar diksi. Aku.. Sakit gigi.


~~~~


Demam malarinduasmara itu adik beradik penyakit angau
Kalau tak dibawa berubat cepat alamatnya boleh sasau
Jiwa jadi kacau
Termenung seorang diri di atas dangau
Sesambil minum air cincau
Melihat terbang bangau
Pandang lama-lama mata berpinau


~~~~


yang mulai berpijar di hati ini sesuatu yang indah
yang kekuatannya sepenuh hati
yang pijarnya selalu abadi
yang asalnya selalu murni
filosofi
romansa
jernih dan teduh
kata...,
satire-satire romansa kehidupan itulah aku



~~~~


Walau semanis kismis kupandang senja
Hilang jingga ditelan kegelapan malam
Namus manis kismis masih terasa di celah-celah gigi
Harum oral b pun tak terhapus pudina colgate

Tak terasa waktu yang berlalu menuju senja 
Terbang burung di angkasa seakan tak bergerak
Awan tak berganjak.. kekal di situ
Yang tampak segan adalah kuncup semalu


~~~~


Saduran warna
Campuran rasa
Mainan perasaan
Hadirlah nuansa
Perbezaan atau kelainan
Yang sangat sedikit pada bunyi
Warna, rupa dan perasaan
Mengerti dan saling memahami


~ Nukilan Dari Ibnu Amar ~

No comments:

Post a Comment