di kejauhan aku memandang ke luar jendela
melihat hari-hari, bulan.. tahun sampai sekian lama dari tanah-tanah nan basah ini datang keharuman pertiwiku
hujan yang mencurah ini mengingatkanku
pada roti mentega dingin di bawah tudung saji
pastinya dari sentuhan tangan penuh sayang bondaku
cuaca ini membawa bersamanya perjalanan musimkudan kulalui dengan kehangatan dari cangkir kopimereka mengatakan bahawa ini bukan negerimulalu kenapa terasa seperti negeriku dia mengatakan bahawa aku tidak...
~~~~
Senja jatuh di pejajaran
Rindu bertabur canda
Genggam jemariku menyusuri senja
Biarkan riak-riaknya bersenandung
Bertanggallah detik memasung putik
Yang memekar di taman hari
Manakala pasrah adalah kata terbaik yang memagari hati
Senja berganti mengecup lembaran almanak
Meski tak selalu perjalanan tanpa onak
~~~~
partikel-partikel april merubah warnanya
telah kuabadikan kita meski dalam kata-kata
yang tak berarti apa-apa
sekadar melambai dengan santun
tentang kargozari dari kejauhan
mencari di mana hati itu jatuh
di dada bahagian kiri atau sekujur tubuh barangkali
sekali lagi hati kita jatuh pada april yang penuh rahsia
seperti isyarat pertama pada tiap bait ini
~~~~
Bismillah
berbekallah ketakwaan
kerana sesungguhnya engkau tidak tahu
jika malam telah tiba
apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari
sungguh bahagianya jiwa
bila yang ringan itu adalah solat dan dzikir
di saat tangan terluka, mata menangis
di kala mata menangis, tangan pun mengusap
semoga keberadaanku di antara kalian
bagaikan tangan dan mata itu
wahai sahabatku
Nukilan Dari Ibnu Amar
No comments:
Post a Comment