Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
Bias pagi hadir menyesapkan hangat
Dan menepikan sepi
Kutemukan embun yang menjelma puisi
Segalanya tentang pagi
Pada larik-larik kenangan

~~~~

pada langkah kaki yang ketujuh
kutemukan takdir
perlahan dan semakin mendekat
lalu...
wahai bondaku, bondaku si ikan kaloi
timbullah bondaku oiii timbullah tunjukkan diri

sekian.

~~~~

di wajahmu yang malam, ada basah oleh wudhu
sebaris paradigma
telah selesai dibaca malam
pengharapan akan dituai dalam doa
pagi
menjelma bunga-bunga

~~~~

AKU, KAMU DAN MASAKAN

Ada gempita kecil di dalam kepala
tatkala melihat kau mengenakan apron.
Mungkin gempita kecil itu
berasal dari debaran jantungku yang melanda
turut terasa di daerah kecil hatiku
seperti memberitahu dunia
seberapa terpikat aku melihatmu
sebagai sosok perempuan.
Tiada yang lebih nakal
dari pandangan mataku
di saat kau datang bertanya
"Nak makan apa bang?".
Masaklah apapun dan aku akan mencintaimu
bacalah puisiku
dan aku akan mendengarkan lalu mencintaimu
berpakaianlah sederhana dan sesederhana itu
untuk aku mencintaimu.

~~~~

Biarlah nafasku bercerita tentangmu
Bersajak indah memanggil namamu
Harmoni yang tercipta
Memainkan not-not rindu
Lalu memasung nadi yang sekeras gemuruh
Tangkis jiwa yang sendu
Tersenyumlah
Buat semangat mengayuh
Sehingga jarak pun tiada lagi
Cukuplah sekulum senyum, sekerling mata
Buat jiwa pulang dari merantau jauh

Nukilan Dari Ibnu Amar

No comments:

Post a Comment