Kolaborasi Nur Ain & Zie Omar
Nur Ain/
Takkala ku amati lukisan hatimu,
ternyata janjimu padaku masih padu,
tika jemari janjimu menyentuhku
miski beralaskan mimpi,
namun laut itu menjadi saksi
janjimu masih di hati
aku...menanti...
walaupun tak pasti...
namun ku lihat di lukisan hatimu
masih ada cahaya mentari
yg membiasi di laut kenangan kita
harapan cinta masih ada...
janji kita kan bermahkota
Zie Omar/
Semoga...
Seteguh karang...
Sesetia ombak menyapa mesra pantai...
Semoga...
Sesejuk salju...
Semesra embun...
Sebening sinar senja...
Semoga...
Nur Ain/
mesra embun semalam menyapa subuh
Ku dakapi subuh bergebarkan doa
dingin harapanku..
mohon mentari panaskan kembali
semoga.....semoga
%%%%%%&
Kolaborasi Nor Azah Bahrim & Larra Dhea
Nor Azah/
Rindu lagi tak berarah pergi
berarak angin kelabu
Meniup rinduku
entah ke mana ia mahu
Biarlah...
Punya kasih yang hebat
pasti pulang ke pangku...
Larra Dhea/
Rindu itu selalu bertamu
sekali pergi
sekali datang
tetap menyelinap
kuasa rindu
pasti hati yang tahu
ah, rindu selalu menggamit waktu-waktuku
barangkali jejak kasih yang kau tinggalkn dulu
masih membeku di perdu jiwaku...
Nor Azah Bahrim/
Tak bisa ku lepaskan
walau bibir mengatakan...
biarlah...
ah, indahnya mendakap
kejap di ingatan lalunya
rindu yang pergi terus jua
menggamit waktu senggangku
hingga tak mampu
ku nafikan
rindu itu masih ku tunggu..
sampai kini
Larra Dhea/
Adakala rindu menyeksa waktu
hingga aku tergugu dalam kelu
meskipun rindu itu biasa bagimu
hingga setiap masa mahu saja berjanji temu
ah, bagaimana pula denganmu?...
Nor Azah Bahrim/
Rindu tak kan pernah habis oleh waktu
Selalu dan selalu meminta
Hingga satu ketika
Sarak mendakap relung hati
Bibir terkunci mata sayuku
Mengirim berkasnya buatmu
Moga ..kamu terlihatkan itu
Ku berharap...
Larra Dhea/
Pada rindu yang menjalar dalam sendu
kutintakan apa yang terpendam di kalbu
pada hati yang meresahiku
cukuplah aku mengeja namamu
sebagai penenang jiwaku
kala waktu merajut rasaku...
Nor Azah Bahrim/
Kerna
adanya kau aku
kisah rindu itu
Tak akan ada habisnya
terus terlakar tak kan mendiam dalam sembunyinya lagi
mengimbar ruangan
saling mengeja rindu
menjadi tatapan ratapan
dan mungkin kan menjadi bualan
Siapa antara kita
...sebenarnya
Larra Dhea/
Haruskah aku teriakkan?
Perlukah aku bisikkan?
Sedangkan rindu semakin berserakkan
dalam ratapan malam yang kelam
berharap ruang rindu ini masih ada di hatimu
meskipun diam tetap berharap
rasa ini sampai kepadamu
kerana kau dan aku teramat perlu
meski jarak hanyalah waktu
ya, waktu yang menguji rasaku
dan rasamu...
Nor Azah Bahrim
Yang pasti rinduku rindumu
Tiada ruang lain rindu kan terarah
Pasti ..semua untukmu
%%%%%
Kolaborasi Nur Ain & Ibnu Amar
Nur Ain/
Di ruang ini...
ada nama yg ku lihat.
seperti aku sebelum ini...
bercinta dgn nisan...
yg tak pernah ku temui pusaranya..
apalagi untuk membaca namanya...
acapkali dia hanya menjelma dalam mimpi
malah terkadang aku merasa...
seperti dia ada tapi.....tiada
puluhan tahun...
aku seperti...
bernikah dengan kematian...
tiada akadnya...
kini...
dia ada benar benar ada
suaranya sampai padaku di angin lalu..
bercerita tentang samanya mimpi dia dan aku.....
Ibnu Amar/
Gugur daun petang ke dakap hari
Mentari pudar ke dasar lembayung
Kau dan aku menatap dari dua sudut jauh
Sama waktu, sama rentak musimnya
No comments:
Post a Comment