Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
Kolaborasi Nur Ain & Larra Dhea

Nur Ain

Aku cinta puisi.
Aku menjejak cinta dalam puisi,
tiada yg indah,tinggal cuma kenangan basi,
kasihku padamu tetap berbaki,
aku tetap menanti walau usia memamah diri,
aku termenung meratapi kisah.....
cinta menjadikan aku gelisah,
puisi tempatku bermadah,
memaparkan kata berbingkai pasrah,

Larra Dhea

Aku, cinta dan puisi
di sini tempatku berdiri
di sini tempatku menulis isi hati
merenta rasa
merangkai kata
meski baitku tidak seindah biasa
memadai untuk sekian membaca
dan
aku bukan pemuisi
bukan penyair
juga bukan penyajak
aku hanya menulis kata-kata hati
menulis kata-kata jiwa
dari segenap ruang yang ada
meskipun aku tahu
ada yang tidak peduli...

#####

Kolaborasi Nur Ain , Larra Dhea & Tya Aiinina

Nur Ain

Larra....hipokritkah aku?
terpaksa bahagia dalam lara...
di paksa aku menerima lara...
terpaksa aku sembunyikan lara...
memaksa aku menutupi lara...
sunggguh lara hidupku....larra........

Larra Dhea

Aku adalah jiwa
yang tersembunyi dalam sepi
bertemankan air mata
pada setiap rasa yang terluka
dan lara yang ada
semakin mengajarkan aku
tentang sebuah ketabahan
meskipun kutahu ia payah...

Nur Ain

sungguhpun tubuh dah di mamah usia...
namun hati masih lara...
apakah mungkin lara ini...
lara hingga ke pusara....

Nur Ain

kedengaran genting rumahku bersuara,
menterjemahkan tangisan sang langit,
semakin laju semakin kuat,
rengekkannya kasar,
Ku renung airmata langit,
jernih menyapa dedaunan,
tangisannya di hargai pepohonan,
lambang kesyukuran,
aku ...aku dan tangisan...
tiada pernah di hargai...
airmataku hampa...
lambang kedukaan.

Tya Aiinina

Rutun jiwaku
Pilu hatiku
Bila kubaca puisimu
Menitis airmata ini
Sedih nya terasa hiba
Teguhkan hatimu
Kuatkan semangatmu

Nur Ain

kiranya tidak pantas untukku,
membaitkan kata2 cinta dan rindu,
kerna status dan usiaku...
tapi....dengarlah
inilah cerita hatiku...
andai kematian di jadikan sandiwara...
dan kenyataannya jasad masih bernyawa...
lukanya menjadi basah parah berdarah,
miski puluhan tahun menjadi sejarah,
namun kan berulang berdarah....
Ku cuma ingin bercerita...
takdir Allah ku terima...walau aku menderita......
ujian tidak akan di beri di luar kemampuan kita
mengatasi....

Larra Dhea

Mengusap wajah gusar
seraut kasih terlerai pedih
resah yang ada membelenggu perih
gemerlapan semakin suram
kegelapan semakin larut dalam kelam
desir angin pun tidak tertuju
fikiran terpenjara pilu
ah, apalah dayamu
namun hidup perlu diteruskan
meskipun tanpa senyum dan tawa
kerana sudah takdirnya begitu
menadah pasrah
hanya mampu mengharap redha
semoga kuat hatimu...

######

Kolaborasi Nur Ain, Nor Azah Bahrim & Larra Dhea

Nur Ain

Angin.....
bisakah kau bersastera dgn Ku,
menyuarakan lagu lagu cinta,
menghiburkan hati yg berduka,
biar wajah berlukisankan suka,
biar senyuman tidak terpaksa,

Angin....
bisakah kau menjadi perantara,
nak ku kirimkan madah pada dia,
nak ku kirimkan semangat jangan putus asa,
selagi hidup harapan masih ada,.....

Nor Azah Bahrim

Kirimkan
Usah nantikan jawapan
Pasti angin kan mendengarkan
Rasamu yang terlukis di wajah
Juga lewat bait bait yang teruntai..

Larra Dhea

kau dan dia
punya cerita yang istimewa
melangkahlah dengan rasa
rindulah dengan percaya
tulislah segalanya tentang dia
dan cinta itu takkan pernah sia-sia...

######

Kolaborasi Aina Zarra & Larra Dhea

Aina Zarra

Aku rindukan remang
Senja diufuk timur
Mengubati hatiku ya rawan
Mencari sinar mentari petang yang
Akan tengelam dikaki langgit

Larra Dhea

Untaian rasamu tertata
berirama nan pesona
dibalik tatapan senja yang jingga
membuai di hujung hari
biarlah indah dalam hati
agar kita tidak merasa sepi
lagi...

No comments:

Post a Comment