Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
Ratapan bisu
sayu hati ini...
meratap dalam bisu..
hanya airmata yg menghurai rasa..
menghiasi birai birai cinta kita...
yg tak kan ujud di alam nyata..
jernih bak fatamorgana di alam maya...
di balik angin2 lalu cuma...
bermadah kita menahan rasa..
bercerita tentang basinya kenangan kita...
hampa menghiasi masa...
di sini...
jika terbuka hijab rindu kejauhan kita...
tak kan sampai....
mampu aku cuma...
mezahirkan senyum di bibir lesu.
mengungkap kata suka di hati duka

~~~~

Kahfi
Bila Kahfi berjanji menjadi penyelamat....
10 ayat pertama terakhir keramat..
menjeling kita susah amat...
pada yg tidak bengkok cerita tak karat...
Kahfi itu pengawas dari laknat...
buat benteng agar tak tenat....
senjata di dada buat si bangsat...
yg bersumpah cita citnya menyesat...
rombongan orang orang muda memohon rahmat...
menyelamat agama dari tak selamat...
mathematika di uji selepas nyenyak tidur lama amat..
mereka bercerita benar saksinya Muhammad....
siapalah kita menidak cerita di Quran tersemat...
Tangis Kahfi....
bacalah aku wahai umat Muhammad...
bacalah aku sebelum aku hilang di lihat.
agar kita terselamat......
agar kita mendapat rahmat....
jauh dari tipu daya si dajjal laknat...
....akhir zaman dunia tenat...

~~~~

kelam wajah alam,
suram hati di dalam,
malamku tak dapat berkalam,
berbalam mataku air berkolam,
rindu bagai air di jeram,
namun cinta tak dapat melaram,
kasih seakan mahu kecundang karam,
kelam malamku semakin suram.......

~~~~

Bicara malam.
rindu bertandang tidak pernah mengalah,
pabila malam makin meredah,
sepi malam menusuk jiwa,
hilang segala kata bicara,
hanyut terbawa segala impian,
yang lama terpendam terendam,
dalam takungan embun malam,
menitis sunyi,
kedengaran cuma siulan sangsi,
angin malam seakan tajam,
menikam perasaan yg kian hilang,
lukanya semakin parah,
katakanlah miski kenyataannya berdarah..
biar sepi malam menjadi saksi benarnya..
bisikkanlah....aku ingin mendengarnya...
atau...aku cuma peneman malam...
kan hilang bila ufuk timur menjelang....

~~~~

masihkah kau ingat duhai Anak....
suapan demi suapan nasi dari ibumu..
yg di gumpal halus supaya senang membolosi
rengkungmu,
yg di suap dgn kasih sayang padamu..
suapan yg citanya membesarkanmu..
menjadikanmu anak yg berilmu...
hari ini walau cuma sesuap suapanmu ke mulutku...
terasa itu yg menghidupkan aku...
terasa itu yg mengenyangkanku....
kerna....nilainya kasihsayangmu.
tidak terhitung bagiku...
aku terasa bangga menjadi seorang ibu...
yg di suap oleh tanganmu duhai anak...
tangan yg dulu sebesar dua jari aku..
kini mampu menggumpal nasi menyuap ke mulutku....
terima kasih anakku....


Nukilan Nur Ain

No comments:

Post a Comment