Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
OH
===
aku selalu mencari-carimu
di sebuah gurindam klasik
kemanapun aku pergi
rindu adalah asalmu
rindu yang tak boleh diumpamakan puisi
tersemat bunga di sanggul kepala
serupa lingkaran kasih
tak putus meski maut menggerus
pada akhirnya
jatuh cinta hanya segumpal tabah
hari-hari yang gundah
akan rindu yang mengacuhkan pipimu
yang mulai basah

ibnuamar
bumi kenyalang
15 Jun 15

~~~~

#inikanpuasa
Ramadhan mula menjarakkan hari
Dalam riuh sepi dingin dinihari
Kumamah kalimah mendamba redha Ilahi
Di atas waras iman dijelajahi
Kegelisahan yang dahaga
Letih meniti hari untuk mengutuh peribadi
Musuh dan lawan mengharum suci
Menangkis tepis serangan sendiri
Berkah Ramadhan semerbak
Semarak kasih Ilahi tak kemarau
Menguatkan iman menakluk cahaya pedoman
Khusyuk patuh tunduk ke langit

~~~~

gelincir mentari mengejar senja yang jauh di ufuk,
mendekatlah, dedaun melambai dalam suasana redup,
bersabarlah, senja tetap hadir dalam izin-Nya.
begitupun tengahari ini redup berpanjangan, terkadang
ada gerimis kecil yang menghadirkan pelangi, cantik,
terpukau mata dengan keindahan yang maha Esa.
hamba-hamba yang mendamba cinta sejati, menanti,
kumandangnya suara-suara dari menara, memanggil,
menyeru jiwa yang dahaga, segera berangkat menuju
ke tempat sana, tempat di mana insan berkumpul
pabila seruan Ilahi disahut.

~~~~

KESABARAN
=========
Semekar teratai di pagi hari
Semekar cintaku di bumi terbit mentari
Tidak terganggu walau Shogun mengekalkan kuasanya
Memaksa damyo bersumpah setia
Biarlah gubung bambu tempat diamnya kita
Melangkah kaki ini hingga bergaris pecahan
Wajah menahan kesakitan
Menyebut nama-Nya dalam jiwa
... tiga untai kata, beriringan menyapa kita

Ibnu Amar
Bumi kenyalang
22 Jun 2015

~~~~

Bertanya-tanya,
Taman di antara api!
Hati saya dapat mengambil bentuk:
Rumput untuk rusa,
Sebuah serambi untuk para ilmuwan
Tamadun kegemilangan, tanah suci,
Kaabah untuk jemaah tawaf,
Meja dari Torah,
Gulungan ini dari Quran.
Keyakinan adalah Cinta;
Di mana pun itu kafilah berubah sepanjang jalan,
Itu adalah keyakinan saya,
Iman saya.


Nukilan Ibnu Amar

No comments:

Post a Comment