Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
laluan ini tak lebar dan tak sempit
tapi bila berjalan pulang kita seiringan
tambah-tambah angin petang jadi watak tempelan
meniup dan membelai selendangmu
geriap rambut adalah bunga sugi di musim dingin
tak ada riuh kecuali angin

-----

Kita dan Masa

Dan masa-masa yang berlalu kita tinggalkan untuk
menjamah masa-masa yang bakal tiba, akan tiba.
memburu masa emas yang tinggal hanya beberapa.
Rasa sayu kerana masa yang sedia ada entah terisi
dengan sia-sia. apa mungkin hilang dek angan-angan
yang tinggi hingga terlupa kita yang di sini masih
berpijak di tanah yang berdebu. Lalu kita mula bertatih
dengan pena. kita rancak dengan komputer riba. Namun
kita tetap sama. Kelewatan sudah menjadi kebiasan.
Kita melarikan minda dari memikirkan kisah luka itu
bukan bermakna kita lemah. Itu cara halus
mengelak hati kita dari terus busuk dek nanah-nanah
luka yang pernah terhiris dihiris tajam suatu ketika dulu.
ya. suatu ketika dulu.

------

satukan hati kita
lantas kita tetapkan matlamat
sebulat suara
kita padukan jiwa
lalu kita angkakan rintangan
menuju ke titik permulaan
dari awal tempat persinggahan
dan....
setelah habis berangan
ayuh, kita berlari seiringan
berlari ke langit!

-----

betapa cinta tak mampu beri bahagia
obsesisi dari kembang mawar
yang melebur di obor matamu
rahul mehra
kiran awasthi
sunil malhotra
sang jiwa menjadi rindu
sang raga menjadi layu
buat engkau di seberang sana
cinta ini bukanlah lilin biasa
matahari telah beranjak pergi
namun cinta ini tak pernah mati
ia larut dalam duka
meski sang hati tak dicintai
namun mencintai setulus hati
perlu kau ketahui!!

Nukilan Ibnu Amar @ Amran Azahari

No comments:

Post a Comment