Followers

Saling berbagi rasa dalam menitip kata-kata terindah yang 'kita' punya...
kuraih satu jari kelingkingmu
agar kautak terlepas dariku
lalu kutautkan pada genggaman jariku
merasakan getar nadi dan hangat sebu
walaupun kita duduk menatap malam
di bangku yang berbeda
tapi hati kita berada di bangku yang sama
sebab Sajak mampu melukis rindu

••••••••

rindukan jiwa yang tertawan masa lalu pada sebuah
elegi
mengusir sebuah lamunan pada resah kecewa
dendaman hati

•••••••

Agaknya sampai.. sendu 140kilometer
Dalam 736 saat
Di saat kata tak mampu terungkap langsung

Pada tengahari yang berpendar
Kercerahan
Tidakkah kau dengar celoteh-celoteh hangat
Yang tak pernah selesai
Membicarakan kerinduan

••••••

Kala jiwa-jiwa lepas bebas mengembara
menyusuri kelam di dalam resah
satu demi satu sendu kepiluan yang terlewatkan
memaksa sang perindu merebahkan khayalan
Menangis pilu desahan di kalbu yang terdamba
merasai degup rindu yang tak tertahankan
sebuah hubungan dua hati tercipta
menguasai keberadaan, menggantikan ketiadaan
Dunia hanya menatap penuh sendu kedukaan
bertanya tiada jawab jiwa yang bersandiwara
dan mereka menangis tersedu di dalam sepinya
kesendirian
kala semua itu tiada jua hendak berlalu
Tak ingin lagi kumengatakan bahawa aku teman
deritamu
tak ingin lagi kuceritakan harapan sebuah perjalanan
meski sekadar menghurai satu simpulan cerita
duhai sang perindu, perjalananmu ditakdir berkelok di
hujung persimpangan

••••••••••

Gemerisik angin berlarian di sela daun rimbun
Membawa khabar rindu dalam resah kebimbangan
Menuju taman hati dari si jantung hati
Menggugah jiwa, terdiam sendu dalam renungan
Kemanakah sang arjuna yang telah mendustai
Satu harapan dan kesetiaan janjinya
Tinggalkan si jantung hati dalam sunyi
Tanpa lagi hendak peduli
Tertidurlah ia dalam kesunyian
Sekerat merenda duka harapan
Mengais pedih titisan embun untuk menghilang dahaga
sebuah kecewa
Tanpa pernah peduli lagi pada kasih yang tak kunjung
tiba
Kisah rindumu bergejolak sendu dalam harapan
Rindu bak daun berguguran layu
Tinggalkan sebuah kenangan
Menyimpan sebentuk harap pada sisa madah rindu
dendam


Nukilan Ibnu Amar

No comments:

Post a Comment