Kolaborasi Nuraziyah Abdul Latif & Larra Dhea
Nuraziyah/
Binar mata ini
Keringat yang halus bak rintik hujan panas
Sesaat terbiar
Teratah segala
Melayang bagai kapas putih di tiup bayu
Tercurah tapi tetap karat
Senyum seketika maksud apa kah ini
Mencari bahagia di sana
Sesaorang pasti tahu
Senyum menyulam rindu.
Larra Dhea/
Senyum menyulam rindu
ada jiwa yang mahu tahu
tentang cerita kita
pastinya
kenangan itu ada
barangkali hanya kita yang mengerti
ketika itu kita pernah menikmati bahagia...
Jumaat, 5 September 2015
ACP
••••••••
Kolaborasi Nur Ain , Larra Dhea & Ibnu Amar
Nur Ain/
basah bumi dek hujan
basah pipiku dek airmata
rindu seakan membunuh ikrarku
rindu jua semakin meracuni kesetiaanku
hujan semakin membenih dukaku.
di batas batas kecewa
di gelong gelong rasa
memukat lara.....
Larra Dhea/
Hujan itu kutatap dengan rasa
bergemericik di setiap titisnya
ada harap
ada impian dalam antara
barangkali banyak kisah
yang terpadam ingatan
menepis jeda dalam cerita
dan hujan itu
masih jua tidak mampu
menerjemahkan perasaan yang ada...
Ibnu Amar/
langit bersedih malam ini
titis air mata menghujan
membasahi dada bumi
bumi pula setia meneman
teman di kala duka
teman di kala suka
Isnin, 7 September 2015
ACP
°°°°°°°°
~ Di lewat waktu yang luka ~
Kolaborasi Larra Dhea, Ibnu Amar & Pendekar Berkuda
Larra Dhea/
Aku masih lagi hidup
terus bertahan
masih mampu tersenyum
meskipun kaukunyah perasaanku
di lewat waktu yang luka
aku tidak mengapa...
Ibnu Amar/
Memang pada awalnya tidak bersua muka
Tapi perasaan
Pertemuan pertama
tidak akan terhenti di situ sahaja.
Pendekar Berkuda/
di lewat waktu luka itu..
kau membina semangat baru...
dan dari hati yang retak seribu...
kau temui sinar baru...
moga bahagia hidup mu...
bersama harapan baru...
Rabu, 9 September 2015
Dinding Rasa, ACP
No comments:
Post a Comment