Hingga pada akhirnya
aku harus puas pada kekalahan
yang tak pernah aku inginkan.
Akankah segala anak rindu
yang tertanam akan bertunas
siapakah yang lebih faham akan takdir
yang selalu berceloteh
pada musim apa kini aku harus bersandar
sementara tiap musim menjauh dengan putaran yang tak lagi pasti?.
Sebuah kehadiran yang entah untuk kesekiankalinya
bahkan jika hanya untuk sekali lagi
memulai sebuah kehadiran
yang tak mungkin dilepaskan.
---
duhai adinda
cinta memang sebuah pekerjaan sederhana
yang tak pernah selesai
dan para penyair tak pernah bosan
berurusan dengannya
untuk menuntaskan hasrat terhadap kata-kata
di sini telah aku temukan warna
yang kucintai sampai mati
sembari mencoretkannya
untuk membuatmu semakin mendekat
dan mengikat pada sebuah hakikat
%%%%%%
ZG, sebelum akad janji
mewangi gerbang suci;
bersedialah untuk setia
toleransi dan saling percaya
sebagai tali yang mengikat hati
antara kita
terukirlah kata demi kata
kurangkai dan terlafaz menjadi doa
teruntuk tenang buatmu di sana.
Doa, kasih merecup bersih
mewarna gebar hayat bersama
dengan helai rambut putih
bergerak lentik jari-jemari
yang lepas diinai
menari bersama sebatang pena
berdendang lagu cinta dan irama asmara
menari dengan penuh kelembutan
di sini sebagai ruang tarian.
Menggemersiklah malam di antara sunyi
kerana ada bisikan tentang gelisahku
aku bermimpi dan dalam mimpiku
kulihat matamu yang mengisi hatiku dengan syurga
aku melayang
dan di langit kulihat matamu yang menjawab
semua kerinduanku padamu.
dan inilah keindahan itu
-------
Serangan rindu yang asyik dan syahdu..
Wanita itu menaip di ruang sesempit blognya
suara merdu penuh syahdu
berkisarkan cinta sepenuhnya
seperti menonton tema yang sama dengan
filem Lagenda Budak Setan
dalam sepi rindu padamu
terlalu banyak serangan rindu yang asyik dan syahdu
Bertalu-talu
Tasbih cinta alunan syahdu
muhasabah cinta Ilahi menulis sebuah catatan
sekarang aku bahkan sering terjaga dari lena
kerana rindu membaca nukilannya
terasa ingin mengintip dirinya
yang lagi asyik bermesraan di blognya
memberikan pengakuan rindu setengah mati
dalam tempat Segitiga merah warnanya
untuk dijadikan serangan balik
bila cemburu sudah meledak nanti
Dengan semilir angin beralun lembut
gemersik syahdu, mendayu dan merayu
agar aku dapat bertahan
di saat hatiku terbanjiri rindu padamu
senyummu terlukis pada bibir menawan
menukik tajam menghindari serangan rindu yang asyik
dan syahdu
Nukilan Ibnu Amar
No comments:
Post a Comment